Foto : Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney (AP)
WASHINGTON - Gedung Putih tampak semakin khawatir mengenai tuduhan atas keterlibatan perusahaan China dalam program misil Korea Utara (Korut). Amerika Serikat (AS) bahkan meminta agar komunitas internasional semakin memperkuat sanksinya ke Korut.
Pemerintah AS menuding salah satu perusahaan China, Hubei Sanjiang, memasok kerangka kendaraan dan beberapa suku cadang lainnya ke Korut. Kendaraan itu diketui digunakan sebagai alat angkut misil balistik.
Menanggapi kasus ini, AS berniat untuk menekan China agar menjatuhkan sanksi yang cukup berat ke Korut.
"AS akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk China, guna memperkuat pemberlakuan sanksi terhadap program misil dan nuklir Korut. Kami menaruh kecurigaan kepada Pemerintah China membantu Korut dalam program itu," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/4/2012).
Penjualan kerangka kendaraan dan suku cadang yang dilakukan oleh Hubei Sanjiang ke Korut, ditujukan untuk kebutuhan sipil. Namun, beberapa pihak menduga, perdagangan itu ditujukan untuk memperkuat perangkat militer Korut.
Seperti diketahui, setiap penjualan persenjataan atau perangkat misil ke Korut dianggap sebagai pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Negeri Panda itu menegaskan, negaranya tidak melakukan pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB, meski China adalah mitra terdekat Korut. Namun hingga saat ini, banyak pihak menduga, kendaraan pengangkut misil yang ditunjukkan Korut dalam parade militer 100 tahun Kim Il Sung adalah produk China.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta bahkan mengatakan, China memang membantu program misil Korut. Namun Panetta tidak tahu tentang detil kerja sama antar dua negara komunis Asia itu.(AUL)
Pemerintah AS menuding salah satu perusahaan China, Hubei Sanjiang, memasok kerangka kendaraan dan beberapa suku cadang lainnya ke Korut. Kendaraan itu diketui digunakan sebagai alat angkut misil balistik.
Menanggapi kasus ini, AS berniat untuk menekan China agar menjatuhkan sanksi yang cukup berat ke Korut.
"AS akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk China, guna memperkuat pemberlakuan sanksi terhadap program misil dan nuklir Korut. Kami menaruh kecurigaan kepada Pemerintah China membantu Korut dalam program itu," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/4/2012).
Penjualan kerangka kendaraan dan suku cadang yang dilakukan oleh Hubei Sanjiang ke Korut, ditujukan untuk kebutuhan sipil. Namun, beberapa pihak menduga, perdagangan itu ditujukan untuk memperkuat perangkat militer Korut.
Seperti diketahui, setiap penjualan persenjataan atau perangkat misil ke Korut dianggap sebagai pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Negeri Panda itu menegaskan, negaranya tidak melakukan pelanggaran terhadap Resolusi DK PBB, meski China adalah mitra terdekat Korut. Namun hingga saat ini, banyak pihak menduga, kendaraan pengangkut misil yang ditunjukkan Korut dalam parade militer 100 tahun Kim Il Sung adalah produk China.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta bahkan mengatakan, China memang membantu program misil Korut. Namun Panetta tidak tahu tentang detil kerja sama antar dua negara komunis Asia itu.(AUL)
0 comments:
Post a Comment