Home » » Filipina: Ada Gas Baru di Laut China Selatan

Filipina: Ada Gas Baru di Laut China Selatan


Kepulauan Spratly di Laut China Selatan (REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool)
 Suatu perusahaan eksplorasi energi asal Filipina telah menemukan kandungan gas baru di Laut China Selatan. Penemuan ini dikhawatirkan bisa memperuncing ketegangan antara Filipina dengan China maupun dengan negara-negara lain, yang masih mempersengketakan batas-batas maritim di perairan itu.

Menurut kantor berita Reuters, suatu perusahaan milik Philex Petroleum Corp. mengumumkan penemukan itu pada Selasa, 24 April 2012. Forum Energy Plc., demikian nama unit usaha milik Philex, mengungkapkan bahwa cadangan baru gas alam ditemukan di ladang gas lepas pantai Sampaguita, Reed Bank.

Mengutip hasil studi pada 2006, Forum Energy mengungkapkan bahwa ladang Sampaguita berpotensi menyimpan 20 triliun kubik kaki gas alam. Ini lebih dari lima kali lipat dari perkiraan sebelumnya. 

Menteri Energi Jose Rene Almendras mengatakan penemuan itu dapat mendukung rencana Filipina membangun jaringan pipa dari Sampaguita ke Manila. "Bila temuan itu benar dan besar, maka sumber daya alam itu diharapkan akan membantu kami memenuhi kebutuhan energi di masa depan," kata Almendras kepada stasiun televisi Filipina, ANC.

Ladang gas Sampaguita berada di dekat ladang lain, yaitu Malampaya, yang memiliki 2,7 triliun kubik kaki gas alam. Kekayaan alam di Malampaya itu memasok energi bagi tiga pembangkit listrik di Pulau Luzon.
Diperebutkan China
Masalahnya, Sampaguita masih diperebutkan Filipina dan China. Tahun lalu kapal angkatan laut China bahkan berusaha menabrak salah satu kapal survei Forum Energy di kawasan itu. Insiden ini menghentikan sementara aktivitas penelitian Forum Energy.    

Selain dengan Filipina, China juga bersengketa dengan beberapa lain yang turut merasa memiliki sebagian Laut China Selatan. Mereka adalah Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

Masing-masing negara masih ngotot mempertahankan klaim mereka atas Laut China Selatan, yang diyakini punya cadangan energi dalam jumlah besar. Negara-negara lain, seperti AS dan Indonesia, juga berkepentingan menjaga stabilitas perairan itu karena termasuk jalur pelayaran strategis. 

Sengketa batas-batas maritim di Laut China Selatan itu membuat Filipina belakangan ini mempererat hubungan militer dengan AS. Langkah ini membuat China semakin gusar.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Artikel Kini - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger