Pemerintah siap dukung komunitas peneliti untuk riset bernilai ekonomi.
artikel news- Pengembangan riset lokal dengan dukungan swasta masih dikaji oleh pemerintah Indonesia."Kita pikir secara jernih, bukan kemudian terus bentuk lembaga. Ini juga bukan semata-mata soal pendanaan riset," ujar Ketua Komisi Rekayasa AIPI, Satriyo S. Brojonegoro di sela-sela Workshop Pendanaan Sains dan Inovasi Nasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa 29 Mei 2012.
Satriyo menjelaskan pemerintah tidak tertutup kemungkinan nantinya akan dibentuk sebuah unit ataupun mekanisme pengelolaan dana riset independen di luar dana dari pemerintah.
"Mungkin saja, bentuk itu supaya berkelanjutan," tambahnya.
Menurut Satriyo, masih ada hal yang lebih penting saat ini. Kebutuhan mekanisme tambahan untuk mendukung komunitas peneliti di luar pemerintah perlu diperhatikan.
Pemerintah saat ini mengutamakan riset yang bernilai ekonomi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
"Nah, kita manfaatkan peneliti luar pemerintah untuk riset di luar ekonomi," katanya.
Performa Riset
Pemerintah sudah menekankan siap mengakomodasi riset-riset yang mempunyai performa untuk pengembangan daya saing ekonomi bangsa. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Bambang Permadi S. Brojonegoro mengatakan tinggal cara meyakinkan bahwa hasil riset mempunyai manfaat bagi pengembangan ekonomi nasional.
"Kita sekarang berbasis performa, bagaimana riset mampu meyakinkan, bahwa itu punya manfaat sebagai daya saing bangsa," ujarnya.
Bambang juga menambahkan peluang pendanaan dapat memanfaatkan porsi 20 persen APBN untuk pendidikan.
"Kuota ini kan untuk fungsi pendidikan secara umum, litbang termasuk di dalamnya," katanya.
Menurut Bambang, masih ada peluang untuk dana riset di Indonesia. Tapi, ada syaratnya. Riset harus dapat menghasilkan manfaat bagi daya saing ekonomi bangsa.
"Riset perlu pemihakan. Tapi, riset juga perlu berkontribusi pada ekonomi nasional," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment