Di Chicago, NATO Jadi "Tambun"

AFPPresiden Barack Obama menandai setahun tewasnya Osama bin Laden dengan melakukan kunjungan mendadak ke Afganistan, Rabu (2/5/2012). Di sana ia bertemu dengan Presiden Afganistan, Hamid Karzai, menandatangai perjanjian strategis dengan Afganistan dan mengujungi tentara.

Artikelkini.blogspot.com - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menyambut perhelatan besar di Chicago, dua minggu ke depan. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut, menurut Sekretaris Jenderal Anders Fogh Rasmussen bisa terwujud saat organisasi itu terlihat makin "tambun" dengan kinerja bersama organisasi dan negara.
"NATO adalah aliansi Transatlantik. NATO adalah mitra dari pilihan dunia untuk perdamaian dan keamanan," imbuh Rasmussen sebagaimana warta Xinhua dan AFP pada Jumat (11/5/2012).

Sejatinya, hilangnya Blok Uni Soviet memang membuat NATO terlihat sebagai satu-satunya pakta pertahanan. NATO, masih menurut Rasmussen, dalam kondisi seperti itu banyak bekerja sama dengan negara-negara di luar kawasan Atlantik.
Afganistan, misalnya. Negara itu terbilang mitra NATO paling awet. Sudah 13 tahun lamanya kemitraan itu berlangsung.

Kerja sama NATO dengan Afganistan ternyata berisi kerja sama dengan negara-negara sekutu yang tergabung dalam International Security Assistance Forces (ISAF). Jumlah negara yang berpartisipasi dalam ISAF ada 50 termasuk Rusia, negara-negara Asia Tengah, Jepang, dan Inggris. Sementara, lembaga yang ikut ambil bagian adalah Bank Dunia dan Uni Eropa. "Topik utama KTT Chicago adalah Afganistan," tegas Rasmussen.
NATO dalam hal ini membawa beberapa catatan untuk membantu Afganistan pascapenarikan mundur pasukan ISAF pada 2014. Berangkat dari situlah, NATO mengundang negara-negara potensial untuk ikut memberi bantuan seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan, Qatar, Uni Emirat Arab, Jordania, dan Maroko.

{palingseru.com
}